Gustina, Meli (2025) Penerapan Akad Sewa Menyewa Perspektif Fiqh Muamalah pada Petani Singkong (Studi Kasus di Desa Bumi Tinggi Kecamatan Bumi Agung Kabupaten Lampung Timur). Undergraduate thesis, IAIN Metro.
![]() |
PDF
MELI GUSTINA_2003011061_ESY_2025.pdf Download (5MB) |
Abstract
Hubungan antara manusia satu dengan yang lain dalam islam disebut dengan istilah muamalah. Salah satu bidang muamalah yang berperan sangat penting bagi kehidupan masyarakat ialah dalam bidang pertanian. Karena ketersediaan lahan yang dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari. Kegiatan manusia dalam pemenuhan kebutuhan bercocok tanam mengenai permasalahan lahan tanah dalam Islam ialah sewa menyewa atau ijarah. Ijarah merupakan transaksi terhadap pengambilan manfaat suatu barang dengan suatu imbalan, yang disebut dengan sewa menyewa. Praktik sewa menyewa tanah yang terjadi di Desa Bumi Tinggi ini dilakukan secara langsung antara pemilik tanah dan penyewa tanah, kemudian mereka melakukan perjanjian antara kedua belah pihak yang mana perjanjian tersebut dilakukan dengan musyawarah dan akadnya ada tertulis, dan ada pula yang hanya saling percaya saja. kepercayaan satu sama lain. Perjanjian yang dilakukan tersebut membahas tentang berapa luas tanah, harga sewa dan jangka waktu yang ditentukan untuk menyewa tanah tersebut. Besarnya uang yang diberikan kepada pemilik lahan sesuai dengan kesepakatan bersama, hal ini disesuaikan dengan luas tanah yang disewa.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif (field research). Penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Penelitian menggunakan metode analisis kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa praktik sewa menyewa masih dilakukan secara sederhana dan belum sepenuhnya sesuai dengan prinsip fiqh muamalah. Mayoritas akad dilakukan secara lisan tanpa dokumen tertulis, yang menyebabkan lemahnya aspek legalitas dan rentan menimbulkan sengketa. Penetapan harga sewa dilakukan secara sepihak oleh pemilik lahan tanpa musyawarah, meskipun umumnya diterima oleh penyewa karena sesuai dengan kemampuan ekonomi mereka.
Kata Kunci: Fiqh Muamalah, Sewa Menyewa
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Ekonomi Syariah |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Ristiani Ristiani IAIN Metro Lampung |
Date Deposited: | 15 Jul 2025 09:01 |
Last Modified: | 15 Jul 2025 09:01 |
URI: | https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/11350 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |