Saputra, Tomi (2025) Tawkil Qabul Calon Mempelai Laki-Laki Tunawicara dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus di KUA Kecamatan Negeri Besar). Undergraduate thesis, IAIN Metro.
![]() |
PDF
TOMI SAPUTRA_1902012013_HKI_2025.pdf Download (4MB) |
Abstract
Penelitian ini membahas tentang proses tawkil qabul bagi calon mempelai laki-laki tunawicara dalam perspektif hukum Islam. Pada keadaan seperti ini mempelai laki laki melaksanakan qabul tentu sesuai dengan keadaan dan kemampuannya. Terdapat tiga cara yang dapat dilakukan yakni dengan menggunakan tulisan, diwakilkan kepada orang lain, atau dengan bahasa isyarat yang jelas serta dapat dipahami diri nya sendiri dan dimengerti oleh para saksi dalam akad nikah sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Kompilasi Hukum Islam pada Pasal 17 Ayat (3) yang menyatakan bahwa bagi “calon mempelai yang menderita tuna wicara atau tuna rungu persetujuan dapat dinyatakan dengan tulisan atau isyarat yang dapat dimengerti.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hukum Islam memandang proses pernikahan bagi individu tunawicara dan bagaimana tawkil qabul dapat dilakukan dalam konteks ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu suatu penelitian yang ditujukan untuk memberikan gejala-gejala, kebeneran-kebenaran atau peristiwa secara sistematis dan akurat mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dengan menggunakan analisis hukum Islam, penelitian ini menemukan bahwa tawkil qabul bagi calon mempelai laki-laki tunawicara diperbolehkan dalam hukum Islam dengan syarat-syarat tertentu, seperti adanya wali dan saksi yang dapat memahami dan mewakili kehendak calon mempelai.
Penelitian ini dilaksanakan di kecamatan Negeri Besar kabupaten Way Kanan, Sebanyak 4 kasus tawkil qobul yang terjadi antara tahun 2020 hingga 2024. Pelaksanaan praktik tawkil qobul yaitu melalui penunjukan wakil dari keluarga atau pihak terdekat melalui kesepakatan lisan/tradisi turun-temurun, Penggunaan isyarat atau tulisan sebagai bentuk persetujuan dari calon mempelai tunawicara terhadap seseorang yang mewakilkan qobul, dan peran aktif penghulu dan saksi dalam memastikan keabsahan akad. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pemahaman tentang hukum pernikahan dalam Islam, khususnya bagi individu dengan disabilitas, serta memberikan wawasan bagi praktisi hukum dan masyarakat.
Kata kunci : tawkil qobul, tunawicara, hukum islam
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Ahwal Syakhshiyyah Hukum |
Divisions: | Fakultas Syariah > Ahwal Syakhshiyyah |
Depositing User: | Ristiani Ristiani IAIN Metro Lampung |
Date Deposited: | 29 Jul 2025 08:06 |
Last Modified: | 29 Jul 2025 08:06 |
URI: | https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/11483 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |