Amalia, Nadhila Nur (2025) Konstruksi Sosial di Balik Mahar Perkawinan Dalam Memperkuat Citra Pernikahan. Undergraduate thesis, UIN Jurai Siwo Lampung.

PDF NADHILA NUR AMALIA_2102010012_HKI_2025.pdf - Other Download (1MB)

Abstract

Penetapan mahar dalam perkawinan islam lebih erat kaitannya dengan adat disetiap daerah. Secara umum, penetapan mahar dilaksanakan melalui musyawarah. Dalam pemenuhan hal tersebut, pihak laki-laki memberikan secara suka rela sesuai dengan kemampuan dan persetujuan antara kedua belah pihak. Kompilasi Hukum Islam Nomor 1 Tahun 1991 dalam Pasal 30 Instruksi Presiden menjelaskan bahwa calon mempelai laki-laki wajib memberikan mahar kepada calon mempelai perempuan sesuai kesepakatan. Namun kesepakatan yang dibuat juga harus sesuai dengan kemampuan calon mempelai laki-laki. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh peristiwa keikutsertaan calon mempelai perempuan dalam membeli mahar berupa sumbangan uang yang terjadi di Desa Karang Anyar Terbanggi Subing.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang sumbangan uang untuk mahar dari perempuan dalam perspektif hukum islam. Jenis penelitian yang di lakukan adalah penelitian lapangan. Pengumpulan data di lakukan dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif dengan kerangka berfikir induktif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi di Desa Karang Anyar Kampung Terbanggi Subing dalam hal penentuan mahar dilakukan secara diskusi antara dua belah pihak kemudian setelah adanya persetujuan mempelai laki-laki dan perempuan akan membeli bersama namun pembayaran tetap dilakukan oleh calon mempelai laki-laki. Namun dalam beberapa kasus terdapat sumbangan uang untuk pembelian mahar yang dilakukan oleh pihak perempuan, dalam islam sumbangan uang untuk pembeliah mahar perkawinan yang dilakukan oleh calon mempelai perempuan tidak diperbolehkan, terlebih alasan yang melatarbelakangi hal tersebut adalah agar mahar terlihat besar dan mewah. Karena dalam islam umat muslim dilarang untuk bersikap berlebih-lebihan.

Kata Kunci : Kontruksi Sosial, Mahar Perkawinan, Hukum Islam

Actions (login required)

View Item